Bab 28
Alex berkata, "Gila, nggak disangka Monica sekejam itu. Untung kamu dulu nggak mendapatkannya. Ya sudahlah, mungkin ini juga bukan wanita baik-baik."
"Aku tetap merasa dia wanita yang hati baik. Kamu tahu nggak kenapa aku menyukainya? Di tikungan jalan sana ada banyak kucing liar, aku sering melihatnya kasih makan kucing liar itu." Carlo berkata dengan sedih.
"Sudahlah, hanya salah waktu. Kamu datangnya telat." Arlon menepuk bahunya. "Ayo, kami temani kamu minum. Kita minum sampai mabuk malam ini."
Setelah sampai di bar, Carlo menenggak minuman keras langsung dari botol.
Aditya yang juga lagi suntuk ikut minum bersamanya.
Alex merasa heran, "Kak Aditya, Carlo lagi patah hati. Kamu yang baru menikah kenapa suasana hatimu jelek juga? Apa Kakak Ipar terlalu jelek dan nggak sesuai seleramu atau kamu masih nggak bisa melupakan Henny?"
"Dia nggak jelek, hanya terlalu sombong." Aditya mendengus dingin dan menunduk untuk meneguk minumannya lagi.
Alex langsung tertarik, "Benarkah? Bahkan ada or

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda