Bab 40
"Benar. Jangankan yang nggak sedarah, aku sama adik-adik tiri yang lahir dari istri baru ayahku saja nggak akur." Alex juga setuju.
"Itu kalian. Kami sama-sama berkarakter baik dan ramah, jadi hubungan kami sangat baik," kata Sharleen.
"Kamu berkarakter baik?" Bibir Aditya sedikit berkedut dan sorot mata penuh ejekan terlihat jelas.
Alex berdecak, "Kakak Ipar, kalau kamu bisa disebut berkarakter baik, bukankah aku bisa disebut dewa yang welas asih?"
"Sudahlah, mereka masih muda, tiap hari tinggal bersama, wajar kalau akrab." Arlon tertawa, lalu bertanya, "Sharleen, sudah makan?"
"Belum."
Henny mendadak seperti baru ingat, "Oh ya, jangan-jangan kalian berdua yang tadi dibilang manajer, yang pesan Ruang Mawar tapi nggak sanggup bayar 200 juta itu?"
Alex berkata kejam, "Bukannya mau menyindir, kalau nggak sanggup bayar, kenapa pesan ruang semahal ini?"
"Bukan kami yang pesan, tapi ...."
Adeline hendak menjelaskan, tapi sudah dipotong Henny yang terlihat tersenyum manis, "Kebetulan ketemu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda