Bab 15
Saat Clayton sadar, ranjangnya dikelilingi orang-orang.
Rizal berada di depan dan segera menyuruh teman-temannya memanggil dokter begitu melihat Clayton bergerak.
Mata Clayton seolah tertindih sesuatu, begitu berat hingga sulit dibuka.
Suara seraknya, bibirnya bergerak seolah mengucapkan sesuatu.
Rizal menempelkan telinga, mendengarnya terus mengulang satu kata. "Wenny ...."
Wajahnya langsung tegang.
Dia tiba-tiba, bingung bagaimana menghadapi Clayton yang sudah sadar.
Tidak lama setelah dokter datang, Clayton membuka mata.
Matanya melintasi dokter, tidak peduli seberapa parah lukanya, hanya menatap Rizal dengan tajam.
Rizal menundukkan kepala dan mengatupkan bibir. "Kak Clayton, maaf, kami sudah mencari ke mana-mana, juga sudah menyuruh orang memeriksanya, tapi nggak ada kabar Kak Wenny."
"Dia seperti menghilang begitu saja ...."
Kalau tidak bagaimana orang sebesar itu bisa tiba-tiba hilang di depan pintu penjara?
Kecuali seseorang sengaja menghapus jejak Wenny.
Di Negara Itana, yang

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda