Bab 20
Yunita sudah sampai di lokasi sejak lama. Dia sudah sangat lama menunggu hari ini.
Dia menyambut dan mengantar tamu sambil tersenyum lebar.
Wenny tidak menghiraukannya, hanya menatap ponselnya.
Dia tahu mengacaukan pernikahan hari ini sangat tidak adil untuk Hanzel.
Tapi selain itu, dia tidak punya cara lain.
Prosesi pernikahan berjalan sesuai urutan yang sudah ditetapkan.
Sepanjang acara, Hanzel terus menggenggam tangan Wenny dengan erat, tidak mau melepaskannya sedetik pun.
Telapak tangan Wenny berkeringat karena genggamannya.
Tapi Wenny tetap tidak melepaskan tangannya.
Teman Hanzel mendekat, tersenyum dan berkata pada Wenny.
"Selamat ya. Terima kasih pada Nona Wenny, akhirnya Hanzel bisa menikahi wanita impiannya!"
Orang-orang di sekitar langsung tertawa terbahak-bahak.
Hanzel tidak keberatan sama sekali.
Wenny perlahan mendongak, matanya tertuju pada wajah Hanzel. Wajahnya sangat tampan seolah dipahat dengan sempurna.
Setiap tatapan Hanzel padanya penuh cinta.
Dia tidak menyangka,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda