Bab 2581
Surya tertegun sejenak, sedangkan Zony berkata dengan dingin, "Pasti barusan kamu nggak mencari dengan hati-hati. Kamu terlalu bersemangat untuk segera berhasil dan kehilangan niat awalmu. Sekarang kamu bisa turun gunung, lalu pergi ke tebing lagi untuk mencari pecahan kaldron naga."
"Pergi ya pergi saja, memangnya apa yang aku takutkan?"
Surya berbalik dan hendak pergi, tapi Zony tiba-toba menyela, "Tunggu sebentar. Barusan saat kamu mendaki gunung, kamu terlalu cepat dan hampir menyebabkan longsoran salju. Kalau terjadi longsoran besar, itu akan merusak lingkaran sihir yang sudah aku siapkan di Gunung Salju Liduya. Jadi, ingatlah, mulai sekarang, kamu nggak boleh naik dan turun Gunung Salju terlalu cepat, mengerti?"
"Apa? Tapi, aku sudah mengembalikan kaldron naga padamu. Kamu juga nggak mengizinkanku menggunakan Teknik Terbang untuk turun gunung untuk mencari pecahan kaldron naga untukmu. Kenapa kamu memperlakukanku seperti ini? Bukankah menurutmu ini terlalu kejam?"
Zony memegang cakar naga di tangan kanannya, mengisapnya dengan kuat dan langsung mengisap Surya ke telapak tangannya. Detik berikutnya, Zony mengangkat Surya sambil berkata, "Ingat, kamu adalah kultivator yang lemah, sedangkan aku adalah kultivator kuat. Kultivator lemah nggak memenuhi syarat untuk menegosiasikan persyaratan di depan kultivator kuat. Kalau kamu berpikir kultivator lemah memenuhi syarat untuk menegosiasikan persyaratan, maka kamu terlalu naif."
Setelah berkata demikian, Zony mengusir Surya dan menjatuhkannya dengan keras di atas hamparan salju. Surya tidak punya pilihan selain tersenyum masam. Kemudian dia berdiri, membersihkan salju di tubuhnya dan berbalik untuk pergi menuruni gunung.
Saat ini, setelah merasa sedih, Surya merasa bahagia. Akhirnya, dia bisa melepaskan apa yang telah dia pikirkan dalam hatinya selama beberapa tahun. Mengingat hari-hari ketika dia berlarian siang dan malam untuk menemukan kaldron sembilan naga, sekarang yang Surya perlukan hanya mendaki gunung bersalju satu kali lagi untuk mengakhiri masalah ini. Hal ini juga belum tentu merupakan hal yang buruk.
Kali ini, Surya menghabiskan setengah hari turun dari gunung salju dan pergi ke tebing untuk mencari pecahan kaldron naga. Dia mencari sepanjang malam. Hingga fajar, Surya hanya menemukan dua pecahan kaldron naga. Sementara sisanya, tidak ada satu pun yang ditemukan.
Karena Surya telah mencari sepanjang malam, dia merasa getir dalam hatinya dan tidak mau mencari lagi. Oleh karena itu, Surya pun naik gunung lagi. Dia ingin memberi tahu Senior Zony bahwa setelah mencapai puncak gunung, dia tidak perlu mencari pecahan kaldron naga lagi. Kaldron naga itu sudah hancur, selain itu kaldron ini dibuat oleh Senior Zony sendiri, jadi kaldron bukan satu-satunya.
Selama mau melakukannya, Senior Zony pasti bisa membuat satu set kaldron sembilan naga lainnya.
Oleh karena itu, selama Surya mengucapkan kata-kata yang baik, dia yakin Senior Zony akan menyerah padanya. Setelah mencari sepanjang malam, Surya tidak dapat menemukan pecahan kaldron naga. Melanjutkan pencarian seperti ini tidak ada artinya. Sekarang, satu-satunya cara adalah mendapatkan pengampunan dari Senior Zony.
Setelah setengah hari, Surya kembali ke puncak gunung lagi dan berdiri di tengah angin kencang. Sebelum Surya membuka mulutnya, Senior Zony tersenyum tipis, mengulurkan tangan kanannya sambil bertanya, "Apa kamu mencari ini?"
Surya melihat pecahan kaldron naga di tangan Senior Zony. Dia tiba-tiba terkejut dan membatin, "Senior Zony nggak pernah meninggalkan puncak gunung. Bagaimana pecahan kaldron naga ini bisa muncul di tangannya?"
"Mungkinkah ...."
Zony melihat sekilas ke dua pecahan kaldron naga di tangan Surya sambil berkata, "Sekarang kamu sudah menemukan semua pecahan kaldron naga. Surya, kamu boleh pergi sekarang."
"Terima kasih."
Surya berbalik dan mengambil dua langkah, mengepalkan tangan kanannya erat-erat, tiba-tiba berbalik, berlutut di depan Zony sambil menjatuhkan diri, kemudian berkata, "Senior Zony, tolong beri aku kesempatan lagi."
Zony menatap Surya, lalu menjawab, "Ingat, ini adalah kesempatan terakhir."
Setelah mendapatkan semua pecahan kaldron naga, Surya berubah pikiran dan mulai menggunakan kemauan keras untuk mengendalikan pecahan kaldron naga. Dia berharap bisa menjalin hubungan dengan pecahan kaldron naga. Sebab, Surya percaya bahwa pecahan kaldron naga di tangan Senior Zony adalah yang dia rasakan dengan pikirannya di puncak gunung. Kemudian, Surya menggunakan pikirannya untuk mengendalikan pecahan kaldron naga, lalu dengan berkah aura naga, Surya terbang kembali ke puncak gunung.
Dengan cara ini, selama Surya dan pecahan kaldron naga dapat merasakan satu sama lain, ketika saatnya tiba dan pecahan kaldron naga disatukan, mereka secara otomatis dapat menyatu kembali. Dengan demikian, selama lima belas menit, kaldron naga itu pasti tidak akan pecah lagi.
Namun, di bawah tekanan energi lingkaran sihir Gunung Salju Liduya, tidak peduli bagaimana Surya mencoba, pecahan kaldron naga hanya bergerak sedikit sekali dan tanpa banyak reaksi. Setelah mencoba selama beberapa hari berturut-turut, tetap saja sama. Kemauan keras seperti itu tidak dapat dipertahankan dan cukup untuk memungkinkan kaldron naga menyatu selama lima belas menit.