Bab 51
Aku ingin menangis tapi tidak ada air mata. Lagu yang aku nyanyikan di kompetisi terakhir itu, sebenarnya baru muncul beberapa tahun kemudian.
"Kak Julio, jangan marah lagi. Kamu juga sangat berbakat. Kelak kamu akan menyanyikan lagu-lagu yang luar biasa dan jadi terkenal!"
Julio menggeleng pelan. "Jangan menghibur aku, aku mana mungkin bisa menciptakan lagu sehebat itu. Lagu yang kamu nyanyikan saja perlu aku pelajari lama."
Ucapannya sama sekali tidak berlebihan. Dunia musik berubah sangat cepat. Tahun ini mungkin populer lagu balada klasik, tahun depan bisa saja tren lagu campuran timur dan barat.
"Begini saja, Kak Julio. Bagaimana kalau aku tulis beberapa lirik lagu untuk kamu pelajari?"
Mungkin itu bisa membantu Julio?
Mungkin dia bisa lebih cepat terkenal?
Mendengar itu, Julio seketika berseri-seri, hampir melompat kegirangan. "Tentu saja boleh! Hahahaha!"
Kemudian, dia memelukku erat-erat dengan bersemangat. "Queny, mulai sekarang aku akan melindungimu!"
"Kamu benar-benar imut s

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda