Bab 59
Aku sering berandai kalau Yudo benar-benar pamanku, maka alangkah baiknya.
Begitu mendengar akan makan bersama Yudo, Fany langsung tersenyum cerah dan mengangguk bahagia. Bagaimanapun, Yudo adalah bos perusahaan. Orang-orang di kantor juga tahu bahwa tak lama lagi dia akan menjadi calon istri keponakan Yudo, sehingga banyak yang iri padanya, bahkan bilang dia sangat beruntung.
Dia tentu juga ingin menjalin hubungan baik dengan Yudo.
Dia tersenyum manis, suaranya lembut manja. "Baiklah, aku memang belum pernah makan bersama Paman Yudo."
Aku melihat semua perubahan ekspresi Fany dengan jelas.
Entah kenapa, mendengar dia memanggil Yudo dengan sebutan paman, hatiku terasa sangat tidak nyaman.
Namun, meski aku merasa tidak nyaman, apa yang bisa kulakukan?
Bagaimanapun, Fany setidaknya adalah pacar Gio, sedangkan aku ...
Aku mendongak, sinar matahari siang begitu terang dan hangat. Cahaya melingkari tubuh Yudo, membuatnya seakan bercahaya sendiri.
"Paman Yudo, aku ... "
Yudo seakan sudah tah

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda