Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 296

Jimmy menoleh dan memandang Susan. Susan membentuk kata-kata dengan bibirnya. "Nanti aku jelaskan padamu!" Om Beni mengalihkan pandangannya, lalu mulai bertanya tentang proyek. Jimmy menjawab satu per satu pertanyaan dengan tenang. Saat itulah, Om Beni baru menyadari, proyek-proyek di tangannya ternyata semua bermasalah, dan masalahnya pun cukup besar. Wajahnya seketika menjadi muram. "Apa masih ada proyek yang bisa diselamatkan?" "Ada." Jimmy memberinya solusi. Setelah mendengarkan penjelasan Jimmy dengan serius, Om Beni terlihat makin senang dengan Jimmy. Muda dan punya prinsip, cocok untuk dijadikan calon suami. Tanpa memedulikan peringatan Susan, Om Beni bertanya dengan santai, "Menurutmu, bagaimana putriku?" Susan hampir frustrasi, bukankah dia sudah terang-terangan memberi isyarat pada ayahnya untuk tidak membicarakan urusannya dengan Jimmy? Kenapa ayahnya masih membahas hal itu? Takut Jimmy salah paham, Susan buru-buru berkata, "Di mata Pak Jimmy, aku adalah karyawan yang baik."

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.