Bab 98
Suara riang Susan terdengar saat dia mendorong pintu masuk.
Jimmy melemparkan dokumen ke samping, wajahnya yang selalu tanpa ekspresi kini tampak makin dingin. "Nona Susan ... "
"Kok panggil aku formal banget?" Susan merengek tidak puas. "Jimmy, dulu kita ketemu 'kan buat pacaran."
"Kamu mau pergi sendiri," Jimmy tidak punya waktu untuk dibuang-buang. "Atau, mau kuperintahkan satpam membawamu turun?"
Susan melangkah ke depan meja kerjanya, kedua tangan bertumpu di permukaannya.
Dia memiringkan kepala. "Apa harus setega itu?"
Jimmy tidak menggubris, malah mengeluarkan ponsel, hendak menelepon satpam.
Susan langsung menahan tangannya. "Semua yang kamu katakan kemarin sudah kupikirkan dengan serius!"
Jimmy bereaksi cepat, sadar akan gerakan itu, dan menghindar dengan jijik.
Susan kecewa karena tidak bisa menyentuh tangannya. "Kalau kamu mau pacaran sama aku, aku bisa izinkan Wulan tinggal bersama kita."
Semua orang tahu Jimmy adalah seorang pekerja keras.
Perhatiannya hanya tertuju pada k

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda