Bab 192
Yevani melihat Javi mengerutkan kening, dia melihat pria itu dengan tatapan cemas.
Setelah merasa cukup, Dreya pun melepaskan lengan pria itu.
Javi meliriknya tajam, dan akhirnya membukakan pintu agar Dreya bisa pergi.
Dreya bersandar di dinding, tatapannya tertuju pada tangga ke atas yang makin gelap.
Kenangan dari masa lalu terus muncul dalam ingatannya ...
Rasa sakit kembali menjalar di hatinya.
Tiba-tiba, sebuah ide gila muncul dalam benaknya.
Perasaan yang baru saja dikubur itu malah seperti rumput liar yang tumbuh lagi tanpa terkendali.
Dreya segera berdiri dan menggenggam gagang pintu. Setelah membuka pintu, dia melangkah keluar dengan yakin.
Sebelum kembali ke restoran, dia sempat ke toilet dulu.
Dreya mengecek kondisi lehernya sendiri. Tidak ada bekas luka lain selain lehernya yang tampak memerah.
Setelah kemerahan itu lumayan menghilang, dia baru kembali ke tempat di mana Rafael berada.
Dreya kembali ke meja makan, menarik kursi dan duduk. Dia menatap Rafael yang duduk di seb

링크를 복사하려면 클릭하세요
더 많은 재미있는 컨텐츠를 보려면 웹픽을 다운받으세요.
카메라로 스캔하거나 링크를 복사하여 모바일 브라우저에서 여세요.
카메라로 스캔하거나 링크를 복사하여 모바일 브라우저에서 여세요.