Bab 5

Miko sepertinya menyadari apa yang kurasakan. Makanya sengaja berbisik di telingaku. Aku tidak bisa berpikir jernih. Sebelum sempat bereaksi, telingaku sudah terasa basah. Miko menjilat lembut telingaku! Sadar kalau situasinya sudah jadi begini, aku yang malu pun ingin segera mengakhirinya. Tapi tubuhku terasa lemas dan tidak punya tenaga untuk bergerak. Miko yang tadinya masih di dekat telingaku, perlahan bergerak turun. Kedua tangannya sudah tidak lagi puas hanya berada di dadaku, dan mulai meluncur ke bawah perlahan. Aku pelan-pelan dilanda sensasi kenikmatan yang makin menjadi. Aku perlahan terlena dan mulai pasrah. Dalam hati aku mulai ingin membiarkan diriku terbawa arus sekali ini saja. Teknik pijat Miko memang luar biasa. Hanya dengan tangannya, dia membawaku mencapai puncak kenikmatan. Tiba-tiba, gerakan tangannya berhenti. Aku pun melepas penutup mata untuk melihatnya sedang apa. Rupanya dia sedang melepas celananya. Aku sedikit malu. Aku sadar ini salah, tapi tubuhku tidak b