Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Selamat Tinggal, KasihSelamat Tinggal, Kasih
โดย: Webfic

Bab 10 Keguguran

"Apa maksudmu ini?" Hanya segelintir orang yang pergi ke sudut taman. Aku menatap Tasya yang tengah duduk diam di atas di bangku dengan kepala tertunduk. "Aku bukan orang yang sabar. Kalau kamu nggak mau bicara, aku juga nggak mau membuang waktu." Tasya tetap tidak mengatakan apa pun. Aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi, jadi aku berbalik badan dan berjalan pergi. Aku baru berjalan dua langkah saat tiba-tiba mendengar suara pelan Tasya. "Anggap saja ... aku lagi memohon padamu." Tasya tampak berlutut di atas tanah sambil mengulurkan tangannya untuk meraihku. Tangan, leher dan wajahnya dipenuhi memar. "Tolong ... berikan bagian warisan buat anak ini." Aku menepis tangan Tasya dan dia langsung terjatuh lemas ke samping walaupun tenaga yang kugunakan tidak begitu kuat. Aku tidak tahu apakah Tasya memang sedang dalam kondisi yang buruk atau hanya sedang berpura-pura memelas. "Tasya, kamu sudah berulang kali menggunakan trik yang sama. Kamu pikir aku masih akan tertipu?" Aku menatap ta

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.