Bab 19
Rani awalnya mau bilang tidak ada apa-apa. Tapi setelah melihat ekspresi serius di wajah Hamish, dia menelan kata-kata tersebut.
Dia tahu apa yang Hamish khawatirkan. Seorang pembalap yang baru tanda tangan kontrak, malah kecelakaan sebelum menghasilkan uang. Kalau Rani yang jadi bos, dia juga akan merasa dirugikan.
Rani menarik napas dalam-dalam. Dia memutuskan untuk bercerita perlahan.
Sebenarnya, semua itu adalah kenangan penuh luka baginya. Tapi saat menceritakannya lagi sekarang, hatinya tidak sesakit dulu.
Lukanya sudah mengering sendiri tanpa dia sadari.
"Lukanya nggak terlalu parah, cuma tembus dari dada ke punggung. Luka ini berhubungan dengan mantan tunanganku. Tapi Bos nggak usah khawatir. Kinerjaku di pertandingan nggak akan terganggu."
Nada bicara Rani terdengar santai saat bercerita. Namun, Hamish tahu seberapa bahaya hal tersebut.
Seluruh tubuhnya jadi tegang dan ikut merasa sakit hati.
Dadanya bergerak naik turun. Jika saja dia tahu Rani sudah banyak menderita, dia past

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link