Bab 56
Keributan kembali terdengar di belakangku, tetapi aku benar-benar tak sanggup lagi menghiraukannya.
Karena aku sendiri pun sedang sulit menjaga diri, lengan kuat Lucio melingkari pinggangku. Tanpa menghiraukan teriakanku, dia langsung menyeret aku ke dalam mobil.
Mataku memerah menatapnya, penuh amarah. "Lucio, kamu ini atas dasar apa?"
Aku belum sempat menyelesaikan kalimatku, dia lebih dulu menutup pintu mobil di sisiku dengan suara 'bum', lalu segera masuk dari sisi lain. Dia membungkuk ke arahku, menekan tubuhku kuat-kuat ke sandaran kursi belakang.
Dengan tinggi badan dan kaki sepanjang itu, bahkan ruang Cullinan yang luas pun terasa sempit saat ini.
Dia menatapku, tetapi kalimatnya ditujukan kepada sopir.
"Jalan!"
"Baik."
Sang sopir menatap lurus ke depan tanpa melirik ke mana pun. Dengan wajah tanpa ekspresi dia menaikkan panel kontrol di tengah, seketika memutuskan pandangan antara kursi belakang dan bagian depan mobil.
Aku menarik napas dalam-dalam, mendorong Lucio dengan kera

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link