Bab 155 Murid
Keheningan menyelimuti kamar pasien.
Kido tertawa dengan keras. "Lelucon macam apa itu? Hampir semua orang tahu kalau Grup Farren kerja sama dengan Rumah Sakit Kanina, bagaimana mungkin ...."
Sebelum Kido menyelesaikan ucapannya, dokter itu sudah menunjukkan layar ponsel di depan matanya. Kido tertegun sejenak saat membaca berita ini.
[Grup Farren dan Rumah Sakit Utara sudah bekerja sama dan akan terus menyediakan peralatan medis internasional yang tercanggih pada mereka ....]
"Ba ... bagaimana mungkin?" Wajah Kido penuh dengan ekspresi terkejut.
Vienna juga tertegun sejenak.
Bukankah Grup Farren sudah memutuskan untuk kerja sama dengan Rumah Sakit Kanina? Kenapa tiba-tiba berubah menjadi Rumah Sakit Utara?
Aruna juga tertegun sejenak, tapi dia segera tersenyum dengan senang. "Ardelia, apakah sejak awal kamu sudah tahu hal ini jadi kamu bawa aku ke rumah sakit ini?"
"Hm, aku memang merasa kalau Rumah Sakit Utara lebih unggul, ternyata tebakanku benar," kata Ardelia sambil tersenyum.
Me

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link