Bab 130
"Aku sudah bilang! Aku nggak akan memilih keduanya!"
Tania berhenti melangkah, tubuhnya memancarkan aura yang menakutkan.
Tangannya sudah mengepal karena marah.
Dreya mengambil ponselnya dari meja, lalu dan menghadapkan layarnya ke arah Tania.
Dia dengan acuh tak acuh berkata, "Sejak kamu datang tadi, aku terus merekamnya."
Wajah Tania seketika tampak sangat gugup.
Dia memaki Dreya, "Dreya, kamu benar-benar keji!"
Dreya membalas, "Kamu telah mengakui bahwa kamu dan Yevani berencana untuk menjebakku, dan semua itu sudah direkam di sini. Kalau kamu nggak memilih untuk minta maaf, maka aku terpaksa menyerahkan rekaman ini kepada polisi. Kemudian aku akan meminta rekaman CCTV kejadian tadi, dan menggabungkan kedua kejadian ini untuk diproses ... "
Ucapan Dreya membuat kegelisahan di wajah Tania menjadi makin kuat.
Saking marahnya, dadanya terus naik turun.
Dia benar-benar tidak menduga dirinya akan terjebak di telapak tangan Dreya seperti ini. Ditambah, tidak ada yang bisa dia lakukan terh

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link