Bab 249
Begitu teringat bagaimana Rafael bersikap manis di depan tetapi berbeda di belakang, Dreya langsung merasa sangat kesal.
Dia pun melemparkan ponselnya ke dalam tas, tidak ingin melihatnya lagi.
Saat tiba di rumah, Annie tiba-tiba membawakan sebuah tempat dupa giok besar dan meletakkannya di lantai loteng.
Dreya sedang sibuk memperbaiki liontin giok milik Rafael, lalu menoleh dengan rasa penasaran. "Ini punya siapa?"
"Pelanggan lama. Tempat dupa ini dipakai untuk menghormati neneknya, tapi anaknya nggak sengaja menjatuhkannya hingga retak. Mereka sudah keliling Kota Verdia cari ahli perbaikan giok, tapi semuanya bilang nggak bisa diperbaiki lagi. Begitu dengar kamu terima pesanan lagi, dia langsung cari aku. Coba lihat, bisa kamu perbaiki?"
Dreya berjongkok, mengamati dengan saksama, lalu mengangguk pelan. "Bisa sih, tapi nggak cepat. Mungkin butuh waktu sekitar sepuluh hari."
"Katanya waktu bukan masalah, yang penting bisa diperbaiki."
"Oke." Dreya secara naluriah mengangguk. "Kamu kab

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link