Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 397

"Kalau tanganmu terluka, bagaimana bekerjanya?" Wajah Lily pucat pasi. Sembari menatap Hans, dia berkata, "Nggak apa-apa. Tanpa desain, aku masih bisa cari pekerjaan lain, kok." Lily pikir, hidupnya telah hancur. Sekarang, pernikahan yang langgeng pun sudah tidak ada harapan. Kini, impiannya untuk bekerja pun sirna. Bahkan, dia mungkin tidak akan pernah bisa menjadi desainer lagi. Apakah ini akhir yang diinginkan Sandy? Dia sudah ditakdirkan untuk jatuh di tangan Sandy! Tidak, dia yang sengaja mencoreng namanya sendiri, membuat Sandy berpikir bahwa dia tidak suci lagi. Dengan begitu, sudah seharusnya Sandy mau menceraikannya, 'kan? Toh, pria itu sangat peduli dengan kesucian istrinya. "Kak, kamu masih punya aku." Hans berkata tanpa ragu, "Aku akan hasilkan banyak uang!" Lily mencoba tersenyum. Sayangnya, senyuman itu lebih terlihat seperti tangisan tertahan. "Oke. Kamu ada yang sakit, nggak?" Dia mengulurkan tangan kirinya, menyentuh lebam di pipi Hans. Hans sontak menggertakkan gigi,

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.