Bab 552
Zea menggerutu dalam hati. Dia memang tidak pandai bicara, jadi dia tidak tahu bagaimana harus menanggapi perkataan Lestari, si perempuan bermuka dua itu.
Akibatnya, Zea hanya berjalan melewati perempuan itu dengan acuh tidak acuh tanpa berniat meladeni.
Lestari terbelalak heran. Kalau ini "Zea" yang dua hari lalu, anak itu pasti sudah membalasnya dengan komentar tajam dan menjengkelkan.
Zea yang sekarang ini tidak ada bedanya dengan si bocah dingin yang dulu mudah dia kendalikan ...
Lestari merasa ada yang tidak beres. Alisnya berkerut ketika memperhatikan anak kecil itu kembali ke kamarnya. Dia ingin mengejar, tetapi tiba-tiba tersandung oleh tas belanja yang berserakan di depan pintu.
"Aduh! Kenapa bajumu ditaruh di sini? Zea, kamu beli baju sebanyak ini, kenapa nggak suruh pembantu membereskan? Memang sengaja ditaruh di sini biar Mama jatuh, ya!"
"Salah sendiri nggak lihat jalan."
Zea kesal karena perempuan ini terus saja mencari-cari kesalahan.
"Maaf, Nona Lestari. Saya masih memb

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link