Cakra tahu siapa yang menelepon tanpa perlu melihat layar ponselnya.
Keduanya saling berpandangan dan berbicara bersamaan.
"Kalau begitu, kamu angkat teleponnya dulu."
Cakra pergi ke sudut sambil memegang ponselnya, sementara Nindi kembali ke kamar dan menyalakan komputernya.
Nindi langsung meretas ponsel Sania. Dia mendapati bahwa virus perangkat lunak yang dia tanamkan telah dihapus.
'Apa yang sedang terjadi?'
'Apa Sania menyadarinya?'
Ketika Nindi mencoba menanamkan virus perangkat lunak lagi, dia menemui serangan tembok pelindung.
Di ponsel Sania ternyata telah terpasang perangkat lunak anti peretasan.
Nindi tidak tinggal lama dan langsung keluar. Apakah ini artinya dia telah memberi tahu musuhnya?
Bagaimana Sania bisa mengetahuinya dengan begitu cepat?
'Apa yang harus kulakukan sekarang?' pikir Nindi.
Sania pasti akan lebih berhati-hati dan tidak akan mudah menemukan petunjuk lagi.
Nindi melihat laptopnya dan merasa bahwa ayah Sania sebenarnya tidak sesederhana itu.
Dia semakin cu