Bab 776
Sania menggertakkan giginya dengan geram dalam hati setiap kali memikirkan hal itu.
Jika bukan karena sikap waspada Nyonya Audy terhadapnya, dia pasti sudah sejak lama berusaha mengandung anak Yanuar, dan mendapatkan status yang lebih terhormat.
Namun, saat pesta keluarga Ciptadi saat itu, kejadian berlangsung secara tiba-tiba, dan Yanuar sama sekali tidak membawa alat kontrasepsi.
Saat itu, mereka memang tidak mengambil tindakan pencegahan.
Di dalam lubuk hatinya, Sania juga mulai meragukan segalanya, barangkali anak ini memang milik Yanuar.
Namun, sekarang dia memilih untuk bungkam, sebab mungkin saja anak ini dapat menjadi penyelamat baginya kelak.
Sikap Witan tidak sekasar sebelumnya, juga ekspresi bahagianya mulai meredup.
Setelah melihat mereka kesal, barulah Nindi merasa senang, kemudian dia berkata kepada kepala pelayan baru. "Bawa makanan kesukaanku ke sini. Kalau yang lain nggak suka, suruh saja mereka pergi."
Sudah jelas bahwa orang yang dimaksud Nindi adalah Sania.
Sania de

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda