Bab 283
"Ah!"
Tubuh Sania tidak bisa dikendalikan, miring ke kanan dan langsung jatuh ke dalam pelukan yang hangat dan kokoh.
Di ujung hidungnya tercium aroma segar dan harum dari tubuh Bernard.
"Kamu bisa nyetir nggak?"
Suara dingin Bernard memecah suasana ambigu di dalam mobil.
Si sopir terkejut dan buru-buru meminta maaf, "Maaf, Pak Bernard! Tadi ada anak kucing tiba-tiba menyeberang, saya refleks menghindar."
Wajah Sania memerah, dia buru-buru melepaskan diri dari pelukan Bernard, duduk tegak, dan dengan panik merapikan pakaian yang sedikit berantakan.
Dari sudut matanya, dia melihat tangan Bernard tertempel beberapa plester yang berwarna kulit.
Dia tidak tahan untuk bertanya, "Tanganmu kenapa?"
Mendengar itu, Bernard mengangkat kedua tangan, menatapnya dengan sedikit bingung.
"Kurang tahu juga," jawabnya datar. "Pagi-pagi sudah ada. Aku kira kamu yang nempelin."
Dia benar-benar lupa kejadian semalam, saat dirinya hampir kehilangan kendali.
Karena tidak merasakan sakit, dia pun tidak menya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda