Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 32

Saat melihat Nadine tidak lagi melawan, Arvin melepaskan tangan yang menutup mulutnya. Jarinya bergeser dari dagu ke pipinya, seperti belaian intim di antara pasangan. "Arvin, apa yang kamu lakukan!" Suara Nadine lembut tapi mengandung amarah. Begitu kalimat itu keluar, lampu otomatis di tangga menyala, cahaya terang membuat Nadine menyipitkan mata. Arvin masih mengenakan setelan jas yang sama seperti saat di acara lelang. Wajahnya tetap tampan dan mencolok. Dia minum tapi wajahnya tidak memerah. Kalau bukan karena aroma alkohol yang kuat di tubuhnya, orang pasti mengira dia sama sekali tidak minum. Arvin menatap Nadine tanpa berkedip. Pandangan matanya setelah mabuk terasa membara, seolah bisa membakar orang, "Nana, kesadaran soal keselamatanmu terlalu buruk." Begitu ditipu, dia langsung keluar. Separuh tubuh pria itu hampir menempel padanya. Musim panas, pakaian tipis, sehingga kehangatan kulit masing-masing bisa dirasakan dengan jelas. Nadine merasa situasinya sangat berbahaya, dia

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.