Bab 88
Yonan tetap berdiri di samping tanpa mengganggu. Ketika hendak pergi, dia teringat sesuatu dan mendekatkan mulutnya ke telinga Wenny.
Napas hangatnya menyentuh telinga Wenny, lalu dia berbicara pelan, "Jangan takut, aku selalu ada di sini."
Wenny terkejut. Di satu sisi, dia heran karena Yonan berani berkata begitu di depan orang tuanya.
Namun di sisi lain, meskipun masih marah, tubuhnya merasakan getaran yang lembut dan tidak bisa dikendalikan.
Yonan tidak berlama-lama. "Pak Ferdy, Bu Helen, aku pergi dulu."
Tidak lama setelah itu, Helen menggandeng tangan Wenny dan mereka sekeluarga meninggalkan kantor polisi. Dalam perjalanan pulang ke rumah, Ferdy terus menahan amarahnya.
Begitu sampai di rumah, Ferdy keluar mobil lebih dulu dan langsung menuju ruang tamu.
Helen terlihat cemas. "Ferdy, kamu baru saja keluar rumah sakit. Jangan sampai amarahmu mengganggu kesehatanmu."
Namun, Ferdy tampak tidak mendengarkan, dan melangkah cepat menuju ruang tamu.
Saat itu, Kayla sedang membantu di da

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda