Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 6

Rasanya jantungku seperti berhenti berdetak selama sepersekian detik, tubuhku mematung dan aku tidak berani bicara. Jelas-jelas kemarin tidak seorang pun menyadari dari antara mereka yang menghadiri pesta pernikahan itu, kenapa hari ini Nenek Hanna malah menyadarinya? Aku meremas ujung pakaianku dalam diam dan melirik ke atas. Pak Anton sedang menatapku dengan ekspresi serius. Jangan bilang sekarang aku ketahuan? Bu Camela tertawa kecil, lalu menarik lengan Nenek Hanna dan berkata, "Ibu, dia ini Agita. Kemarin kita baru bertemu dengannya. Ibu ingat, 'kan?" Ucapan Bu Camela itu membuat debaran jantungku mereda. Aku menyeka keringat yang membasahi dahiku dan berjalan menghampiri. "Nenek, namaku Agita. Aku sering main ke sini waktu masih kecil." Aku tidak berbohong. Kakekku adalah sahabat lama Kakek Ardi. Sewaktu aku masih kecil, aku dan Agita sering bermain ke rumah Keluarga Frans. Sementara kedua kakek itu bermain catur di halaman, kami para anak-anak sibuk berlarian dan bermain. Saat i

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.