Bab 205 Sudah Menyiapkan Cadangan Untuk Dirinya Sendiri
Di ruang rawat VIP Bu Linda, dari waktu ke waktu ada beberapa dokter datang untuk memeriksa kondisinya. Akhirnya, mereka hanya bisa menghela napas, lalu pergi.
Di wajah tampan Yansen, yang selalu berdiri di sampingnya, ekspresi cemas terlihat dengan jelas.
Kalau bukan karena tidak ingin membuat kesan Kirana di mata orang tuanya makin buruk, sejak tadi dia sudah pergi!
Setelah dokter penanggung jawab ketiga kalinya masuk, lalu keluar, akhirnya Yansen tidak tahan lagi dan berkata, "Kirana sama sekali belum membalas pesanku?"
"Kalau sudah, tentu Ayah akan langsung kasih tahu kamu," kata Hardi, lalu mengeluarkan ponsel dan memperlihatkannya pada Yansen untuk membuktikan ucapannya.
Tiba-tiba, Yansen berdiri dan berjalan menuju pintu ruang rawat.
Hardi segera mengadang. "Kamu mau ke mana?"
"Merokok sebentar."
"Kalau begitu, Ayah ikut denganmu."
Yansen mengerutkan kening, dan menatap ayahnya. "Apa boleh meninggalkan ibu sendirian di sini?"
"Ada perawat, dan ibumu untuk sementara nggak akan sa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda