Bab 210 Yansen Memohon pada Sigit
Mungkin karena kehamilannya, kemudian Kirana juga tidak tahu kapan dia tertidur ...
Saat membuka mata lagi, sudah hampir siang!
Dia buru-buru mengambil ponsel dan melihat sebentar. Selain satu panggilan tak terjawab dari Janna, tidak ada yang lain.
Kirana tahu, pasti Sigit yang memberi tahu Janna agar tidak terus menelepon lagi, bahwa Kirana akan membalas setelah bangun, supaya tidak mengganggu istirahatnya.
Karena dengan sifat Janna yang seperti itu, seharusnya dia tidak akan terpikir sampai sejauh ini.
Kirana tidak segera membalas, melainkan turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk mencuci muka.
Dia menampung segenggam air dingin dan memercikkan ke wajah, agar dirinya bisa lebih sadar!
Bagaimanapun, menipu Yansen tidaklah mudah. Entah harus berakting berapa lama sampai drama ini benar-benar berakhir. Tidak ada yang tahu.
Melihat wajah yang letih tak berdaya dengan lingkaran hitam di mata di depan cermin, tiba-tiba timbul niat di hati Kirana untuk ikut bersama ibunya!
Bagaimanapun,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda