Bab 22
Darius menahan rasa mual, sedikit mengerutkan kening.
"Pak Seno, kalau terus begini, mungkin dia nggak akan bisa bertahan dan mati."
"Dia nggak akan mati. Aku merangsang semua indranya dan membuatnya kesakitan sampai sesak napas, tapi nggak sampai mati. Cuma, efek sampingnya memang cukup serius. Mungkin umurnya berkurang sekitar sepuluh tahun."
Setelah Seno menjawab dengan santai, Darius langsung merinding.
Sejauh apa sebenarnya kemampuan Seno? Dia tadi bisa memperpanjang lima tahun umur tuannya, lalu sekarang bisa memendekkan sepuluh tahun umur Bimo.
Apakah pria ini adalah dewa sekaligus iblis?
Entah benar atau tidak, Darius yakin bahwa Seno sangat menakutkan.
Setelah menyiksa Bimo hampir satu jam, akhirnya berakhir juga.
Seno pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangan, memandang Bimo yang bentuknya sudah tidak karuan di lantai, lalu tertawa kecil.
"Aku sebenarnya bukan ahli pengobatan. Lebih tepatnya, keahlianku bukan mengobati, tapi membunuh dan menyiksa."
Darius beberapa jam lalu ti

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda