Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 8

Aku menutup pintu dan meninggalkan ruang bagi mereka berdua. Sejak mereka tidur, aku sudah memasang kamera kecil di rumah. Bahkan kalau mereka kentut diam-diam di kamar pun, aku akan tahu. Sampai di klub, Ellen menatap lenganku dengan prihatin. "Nenek sihir itu kejam sekali." Aku menenangkannya dan bilang aku baik-baik saja, tapi pandanganku tertarik pada orang di belakangnya. Bukankah itu Fenny Winarta, influencer selingkuhan Daniel di kehidupan sebelumnya? Sekarang dia masih menjadi penari di klub malam. Tubuhnya yang seksi dan menggoda menarik perhatian banyak pria. Gaun bersisik yang berkilau bergerak mengikuti irama musik. Dia memang punya modal, wajar saja Daniel sampai tergila-gila. Di kepalaku sudah ada rencana. Aku menyuruh bagian pemasaran memakai nama Daniel untuk membeli selusin minuman dan mencatatnya atas nama Fenny. Setiap kali datang ke klub ini, aku selalu menggunakan nama Daniel untuk membeli satu dus minuman lalu mencatatnya atas nama Fenny. Ellen bertanya apakah aku kebanyakan uang sampai bingung menghabiskannya. Aku tidak menjelaskan dan mengalihkan topik pembicaraan secara asal. Akhirnya Ellen tidak bertanya lagi. Sejak pertengkaran sebelumnya, Janny meski tidak mau dan tidak berani membawa orang ke rumah lagi. Sejak kejadian di malam pernikahan sampai sekarang, aku dan Daniel tidak pernah tidur di satu ranjang. Sampai suatu hari, lewat kamera, aku mendengar Janny bilang tidak bisa dibiarkan seperti ini terus. "Kesabaran wanita jalang itu besar sekali. Nak, sudah waktunya kira beraksi." Kilau serakah melintas di matanya. Dia menggenggam tangan Daniel sambil bicara serius. "Kamu bikin wanita jalang itu hamil dulu. Kalau sudah punya anak, dia pasti bisa kita kendalikan." Daniel yang selalu menuruti ibunya langsung mengangguk. Darian yang ada di samping hanya mengangkat kepala sebentar dari koran, tidak berkata apa-apa. Aku tertawa dingin di dalam hati. Kalau di kehidupan ini aku membiarkan Daniel menyentuh satu jariku saja, anggap saja aku mati sia-sia. Saat aku pulang, Janny bersikap lebih ramah padaku. Dia masak banyak hidangan, tapi semuanya ditaburi daun ketumbar yang aku tidak suka. "Selly, makan yang banyak ya, habis itu tidur yang nyenyak." Di depan Daniel ada sepiring ginjal panggang, bahkan di depan Darian juga ada. Nenek tua ini memang genit. Aku mengeluarkan ponsel untuk memesan makanan. Mukanya mendadak berubah, senyum palsunya lenyap. "Apa maksudmu? Aku sudah capek-capek masak, kamu nggak mau makan?" Aku mengeluarkan daun ketumbar dari makananku dan menaruhnya di meja. "Aku nggak makan daun ketumbar, aku sudah bilang sebelumnya." Saat pertama kali aku dikenalkan pada keluarga Daniel, waktu itu Janny masih kelihatan ramah. Dia tanya apa pantanganku. Aku bilang tidak makan daun ketumbar. Tapi begitu makanan keluar, semua masakan daging penuh taburan daun ketumbar. Saat melihat raut wajahku berubah, dia menepuk kepala sendiri, lalu pura-pura melihat Daniel dengan sedih. "Ibu sudah tua, lupa kalau Selly nggak makan daun ketumbar." Dia bahkan berdiri seolah mau membuang makanannya. Saat itu aku merasa ada yang janggal. Tapi saat dipikirkan sekarang, bukankah itu hanya sandiwara si nenek tua itu? Daniel malah menyuruhku menyingkirkan daun ketumbarnya saja. Dia bilang jangan membuat masakan ibunya. Aku menahan rasa mual dan makan beberapa suap, lalu berlari ke kamar mandi untuk muntah. Saat aku keluar, Daniel sedang memeluk Janny dan menenangkannya. Mataku memerah karena muntah, kepalaku pusing. Tapi waktu itu Daniel sama sekali tidak peduli, malah menyalahkanku karena aku tidak menghargai ibunya. Saat itu aku masih muda, jadi aku dengan bodohnya minta maaf pada ibunya sambil menahan mual, bahkan membelikan cincin emas untuk menebus kesalahan. Sekarang, aku melihat Janny menatap Daniel dengan mata memelas dan aku hanya tertawa dingin. "Ibu, langsung katakan saja kalau nggak mau aku makan. Lagi pula aku juga nggak terlalu menyukai masakanmu."

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.