Bab 29
Kalau berciuman di sini, apa bedanya dengan lari telanjang di jalan raya? Memangnya dia belum cukup malu malam ini?
Enzo terkekeh pelan, sorot matanya dipenuhi hasrat yang tidak bisa ditekan, "Terus bagaimana? Aku nggak bisa tahan sampai pulang."
Dia mencubit daging lembut di pinggangnya dengan kuat. Satu tangan lainnya menyapu sudut bibir Laticia dengan lembut. Di sana masih tersisa rasa miliknya.
"Aku sudah bilang akan menjadi penopangmu. Tadi polisi datang cukup tepat waktu, 'kan? Laticia, aku mengirim rekaman CCTV rumah sewamu ke polisi. Sekalipun keluarga Ardo mencari jalan belakang, dia tetap harus mendekam di sel dulu. Bagaimana kamu membayar budi ini?"
Setelah berkata begitu, dia memiringkan kepala Laticia, menyuruhnya melihat ke arah mobil Mercedes Benz G-Class yang terparkir tidak jauh di sana.
Laticia tercekat, tidak menyangka kejadian benar-benar dilakukan oleh pria ini. Akhirnya dia paham, pria ini mau membantunya cuma karena urusan itu.
Enzo menariknya berjalan, pupil mat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda