Bab 93
Laticia merasa kacau lalu segera memikirkan cara.
Laticia memanggil taksi dan menarik Randy. Besok hari Sabtu, jadi hanya perlu cuti setengah hari dan itu akan menjadi kesempatan bagus untuk pulang untuk melihat apa yang terjadi.
Sepanjang perjalanan, Randy mengoceh tak henti-hentinya seperti burung pipit, memaksa Laticia memejamkan mata, berharap telinganya bisa dilem.
"Kak, jadi kamu kerja di sini? Perusahaanmu banyak sekali artisnya, bolehkah aku ikut juga?"
"Hei Kak, berapa gajimu sebulan? Aku mau beli laptop!"
"..."
Laticia tidak tahan lagi. Bahkan sopir taksinya pun terus melirik ke belakang, seolah-olah sedang melihat orang aneh.
Laticia membentak dengan kesal, "Bisakah kamu diam? Aku perancang busana, penjahit, pengrajin. Kita berada di departemen yang berbeda dari para artis itu. Di mana aku harus menempatkanmu?"
"Lihat dirimu! Lemak perutmu besar sekali. Kamu mau jadi artis? Mimpi! Aku ingatkan sekali lagi, aku nggak punya uang, aku terlilit utang. Ambil saja kalau kamu mau!"

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda