Bab 97
Tangisannya yang merendah tidak berpengaruh apa pun, sebaliknya, perlawanannya justru membuat Randy semakin erat mengikatnya.
Lika mendengus, berkata dengan acuh tak acuh, "Kenapa aku harus peduli? Berikan saja mas kawinnya. Begitu kamu menikah dengan keluarga lain, kamu milik mereka. Apa pun yang mereka lakukan bukan urusanku!"
"Lika, apa aku putrimu? Ibu macam apa yang tega mendorong anaknya ke dalam bencana? Aku mohon, lepaskan aku!"
Laticia, tangan dan kakinya terikat, putus asa, air mata mengalir di wajahnya. Laticia tahu dirinya tidak bisa lepas kali ini, kesedihan di hatinya membuat matanya semakin perih.
"Putri siapa yang nggak menikah? Entah siapa yang dinikahinya, tentu saja akan menikah dengan siapa pun yang membayar paling mahal! Aku membesarkanmu selama ini hanya untuk mendapatkan mas kawin. Kalau kamu nggak berguna, aku pasti sudah menenggelamkanmu di baskom berisi air saat itu."
"Jadi, Bu, sejak aku lahir, Ibu nggak pernah mencintaiku, 'kan? Jadi, kelahiranku adalah sebu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda