Bab 51 Jangan Mengganggunya
Bukan karena kata-kata itu terlalu menyakitkan, dan bukan karena merasa malu. Nadine hanya tiba-tiba merasa bahwa Ravin tidak akan terpengaruh oleh semua itu. Jika dia mengundang pria itu untuk mampir, kata-kata balasannya pasti "dasar nggak tahu malu".
Tatapan serius itu tertahan di wajahnya selama beberapa saat hingga Nadine menambahkan, "Kalau orang yang bernama Yunika itu datang mengganggumu lagi, aku masih bersedia membantu."
Pria itu tidak menjawab, malah berbalik dan langsung turun ke lantai bawah.
Nadine berdiri di ambang pintu, menatapnya semakin menjauh di lorong yang remang-remang. Suara langkah kaki semakin lemah dan sayup-sayup hingga akhirnya menghilang sepenuhnya.
Ravin keluar dari lorong dan dengan santai menelepon Donny.
Telepon terhubung, Ravin bertanya, "Yunika sudah pergi?"
Donny menggerutu di telepon. "Sampai lelah mulutku, akhirnya dia mau pergi. Kenapa dia tambah sulit begitu? Dia pikir dia tuan putri? Susah banget dilayani."
Ravin berhenti, menyalakan sebatang r

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda