Bab 199
"Yavin, kalau suatu hari kamu menikah dan istrimu sedang hamil, tolong temani dia. Wanita hamil itu sangat rapuh, kamu harus memperlakukannya dengan penuh kasih, dan harus bisa memakluminya." Tidak peduli kelak wanita itu dari keluarga kaya dan berkuasa sekalipun, yang wanita harapkan saat hamil dan melahirkan, hanyalah bisa bersama orang paling penting dalam hidup mereka.
Myria mengatakannya dengan biasa saja.
Tapi terasa begitu menusuk di telinga Yavin.
Dia lalu membalas dengan sinis, "Tenang saja, aku beda dengan Samuel."
Dia tidak akan absen di saat paling penting bagi istrinya. Apalagi sengaja membebankan semua urusan rumah tangga pada istri sendiri.
Tapi di saat yang sama.
Yavin juga jadi sadar.
Mungkin dia tidak akan pernah menikah.
Dan tidak akan pernah punya anak kelak.
Selama 29 tahun dia hidup, dia hanya ingin bisa menjalin hubungan dengan Myria. Tapi sepertinya itu tidak akan berhasil.
Malam ini.
Kebetulan Myria mengatakan hal ini padanya.
"Imelda dan Samuel adalah orang pe

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda