Bab 183
Windy merasakan kepedihan di hatinya. "Aku tahu Pak Hendry membenciku," gumamnya.
Darren ingin mengatakan sesuatu, tetapi pada akhirnya dia hanya diam. "Windy, tunggu di sini sebentar. Aku akan ke garasi untuk mengambil mobil," ujar Darren.
Windy mengangguk dan menjawab, "Baik."
Setelah Darren pergi, Windy berdiri seorang diri menunggu. Saat itu, sebuah bayangan muncul di belakangnya.
Itu adalah Hendry.
Dia juga turun mengenakan mantel hitam tipis yang memberikan kesan elegan tetapi dingin.
Pandangannya jatuh pada Windy yang hanya menundukkan kepala, menatap ujung sepatunya, entah sedang memikirkan apa.
Hendry mengatupkan bibirnya, lalu mengalihkan pandangan dan berbalik hendak pergi.
Namun, di saat yang sama, Kak Rex datang bersama anak buahnya. Begitu melihat sosok anggun Windy, mata Kak Rex berbinar.
"Ini dia! Nggak kusangka ternyata secantik bidadari."
Anak buahnya langsung bersemangat dan berseru, "Kak Rex, wanita ini bahkan lebih cantik dari gadis-gadis terbaik di rumah hiburan!"

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda