Bab 19
Keduanya duduk berhadapan, makan dalam diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Larut malam, setelah sibuk sepanjang hari, Rosie akhirnya berbaring di tempat tidur.
Rosie tidur sampai jam sepuluh keesokan paginya.
Rosie menyeret tubuhnya yang hampir remuk dan bangkit dari tempat tidur. Untungnya, bengkak di wajah Rosie sudah cukup berkurang. Hanya saja, rasa sakit di tangannya masih membuat Rosie kesal, bahkan terasa sakit saat menggosok gigi.
Rosie berganti pakaian kasual, lalu keluar.
Carlo masih duduk di sofa ruang tamu, dengan sebuah bantal di pangkuannya untuk menaruh laptop. Dengan memakai kacamata tanpa bingkai, Carlo sibuk menangani urusan kerja.
Di sampingnya, ada selimut yang terlipat rapi.
Apakah Carlo tidur di sini tadi malam?
"Selamat pagi," sapa Rosie.
"Selamat pagi."
Carlo mendongak ke arah Rosie, lalu segera memalingkan pandangannya.
"Makan sarapan di lantai bawah. Setelah itu, lakukan pemeriksaan dan urus pernikahan."
Carlo menundukkan kepala dan lanjut kerja.
"Oke." R

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda