Bab 210
Pada saat dia merasa sakit tadi, dia seolah menyadari betapa pentingnya Carlo baginya, terlebih lagi setelah mendengar kata-kata Yevan tadi.
Dia merasa jika Carlo direbut orang lain, hatinya pasti akan terasa sangat sakit.
Cinta tumbuh diam-diam, tanpa disadari. Rasa suka terhadap Carlo perlahan mengental, berubah menjadi kasih yang tak bisa dilepaskan. Bahkan tatapan sekilas atau gerak kecil dari orang lain padanya pun sudah cukup membuat Rosie sulit menahan diri.
Dan kesan yang diberikan Carlo adalah di matanya hanya ada Rosie.
Hal itu sudah cukup.
Rosie pun tak terlalu memikirkan lagi, lalu berkata dengan tenang, "Kamu berjaga saja di sini. Kamu lebih mengenal tempat ini, kalau ada apa-apa, akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang tuanya."
Carlo tak punya pilihan selain mengiyakan dengan enggan.
Dia mencubit lembut pipinya, semakin cinta pada wanita itu. Tanpa memedulikan tatapan orang di sekeliling, dia menunduk dan mengecup sudut bibirnya.
Rosie mendorongnya pelan, menutup bibi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda