Bab 223
Melihat situasi ini, Jansen pun tak bisa menahan emosinya. Wajahnya berubah.
Dia mengira Ricky membawa Valen kemari paling-paling hanya untuk bertanya soal profesional, siapa sangka malah mengincar kuota mahasiswa pascasarjana dari Pak Jefry?
Secara naluriah dia menoleh ke Siena.
Kuota ini, memang sejak awal disiapkan untuk Siena.
Namun, ternyata Ricky selalu punya cara luar biasa, datang pada saat krusial untuk merebutnya!
Siena sudah dengan cepat menenangkan diri, matanya dingin menatap dua orang di hadapannya.
Tanpa emosi, dia menarik lengan baju Jansen.
Menyuruhnya tetap tenang dulu.
Valen menoleh, melirik sekilas wajah samping Ricky, lalu dengan tulus berkata kepada Jefry, "Saya tahu kebijakan ujian pascasarjana di dalam negeri memang ada perbedaan, tapi saya sudah pernah belajar secara mendalam di Kanver, juga memiliki pengalaman dalam beberapa proyek. Anda adalah pionir di tanah air, dan cita-cita saya adalah agar teknologi bisa membawa manfaat bagi masyarakat. Saya berharap And

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda