Bab 569

Tatapan Xander perlahan terangkat. Sinar tajam melintas di kedalaman matanya yang gelap, namun begitu cepat hingga tak seorang pun bisa menangkapnya, lalu segera tertutup oleh selapis kabut lembut. "Tentu saja," katanya. Dia menjawab dengan yakin. Sesaat kemudian, dia balik melontarkan sebuah pertanyaan, "Kalau begitu, bagaimana keputusan Shania?" Pria di hadapannya tampak ramah, nada bicaranya pun lembut, namun Shania justru merasa merinding tanpa sebab. Keduanya saling menjebak dengan pertanyaan mematikan yang sama-sama sulit untuk dijawab. Xander menanggapinya dengan tenang. Sementara Shania ... hatinya terasa berat. Apakah ini yang membedakan dirinya dengan sosok hebat seperti Xander? Tidak, ini adalah perbedaan dari segi kemampuan secara menyeluruh. Dalam segala hal, dia memang tidak semampu Xander. Namun, apakah jawabannya akan berakibat fatal atau tidak, karena pria itu sudah menjawab, maka dia juga harus menjawab. Kalaupun nanti Xander tiba-tiba berubah jahat, saat ini, dia tet