Bab 67
Melihat wajah Kakek Arian yang mulai tidak senang, Dreya tentu tidak berani menolak lagi.
Dia segera mengambil ponsel, mencari nomor Rafael, lalu menekan tombol panggil dan menyerahkan ponsel itu kembali kepada sang kakek.
[Ya, Ayah, ada apa?]
Tidak lama kemudian, suara pria yang dalam dan penuh daya tarik terdengar di telinga Dreya.
Kakek Arian berbicara dengan nada serius, "Pulang sekarang. Ada hal penting yang ingin kutanyakan."
[Aku ada rapat malam ini. Kalau ada yang penting, tanya langsung lewat telepon.]
"Nggak bisa. Kamu harus pulang ... Uhuk ... uhuk ... "
Kakek Arian tampak mulai marah, dan batuknya makin menjadi saat berbicara.
Dreya khawatir kondisi kesehatan Kakek Arian akan terganggu. Di saat-saat seperti ini dia tidak boleh dibuat marah.
Dreya pun memberi peringatan pada Rafael, "Pak Rafael, Kakek sudah tahu soal Elina."
Mendengar itu, Rafael di ujung sana terdiam sejenak.
Setelah beberapa saat, suara rendahnya kembali terdengar. [Baiklah, aku akan segera pulang.]
Begitu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda