Bab 68
Tampaknya, Rafael memang sudah menyiapkan strategi sejak awal.
Anak angkat.
Tidak perlu diragukan, itu adalah solusi terbaik untuk situasi saat ini.
"Kalau bukan begitu, menurutmu apa?" Rafael tersenyum tipis, nada suaranya dingin dan tenang. "Kamu benaran kira dia adalah putri kandungku? Aku bahkan belum nikah, juga nggak punya pasangan, dari mana datangnya anak?"
"Tapi aku jelas-jelas dengar anak itu panggil kamu 'Ayah' ... "
"Ayah angkat bukan ayah?" Tatapan Rafael tiba-tiba menjadi tajam dan dingin. "Keponakanku begitu agresif, sikap seperti ini sungguh sulit dimengerti."
"Sudah cukup."
Javi masih ingin bicara, tetapi Kakek Arian yang sejak tadi diam akhirnya angkat bicara.
Dia menatap Rafael dengan serius. "Kapan kamu menjadikannya anak angkatmu? Sekalipun bukan anak kandung, hal seperti ini tetap penting. Seharusnya kamu bicara denganku dulu."
"Nggak ada yang perlu dibicarakan. Kalau Ayah ingin bertemu dengannya, nanti akan aku bawa dia ke sini."
Nada bicara Rafael tetap datar, t

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda