Bab 342
"Baik, Nona Marsha!"
Vani terkejut.
Dia tahu siapa yang ingin Nona Marsha temui di Kota Setala.
Vani segera mengemas barang-barangnya.
Kemudian, dia naik pesawat pribadi bersama Marsha menuju Kota Setala.
...
"Sofia, di sini masih sakit nggak?"
Di kamar, Arman dengan hati-hati mengoleskan obat pada tubuh Sofia.
Kesedihan terpancar dari matanya saat melihat memar di lengan dan punggung Sofia.
"Nggak kok."
Sofia berbalik membelakangi Arman sambil menggeleng perlahan.
Ada Arman yang menemaninya.
Meski saat ini lukanya masih terasa perih, Sofia merasa bahagia.
"Dasar cewek konyol!"
Arman tahu Sofia diam-diam menahan rasa sakit. Dia pun mengulurkan tangan untuk menyentuh kulit di sekitar lukanya dengan lembut.
Walau Sofia terlihat tenang, rasanya dia ingin meringkuk saking sakitnya.
"Huh, kamu yang konyol."
Sofia mengernyitkan hidungnya. Matanya berbinar-binar penuh kepolosan. Dia terlihat menggemaskan.
Arman menarik napas dalam-dalam.
Setelah cepat-cepat mengendalikan perasaannya, dia p

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda