Bab 787
"Bu Vani datang!"
Arman bergumam.
Kenapa dia lupa bahwa hari ini Vani juga ingin ke sini!
Krak.
Saat ini, terdengar bunyi buka pintu di kamar sebelah.
Terdengar suara Marsha yang nyaring, disertai sedikit kegirangan, "Vani, akhirnya kamu tiba. Maaf, sudah merepotkanmu."
"Nona, nggak repot."
Vani menarik koper berdiri di depan pintu, lalu bertanya, "Nona, nanti aku tinggal di kamar mana?"
"Terkait hal itu, kamu tanya sama Arman saja. Mungkin dia sudah tidur, biar aku memanggilnya."
Marsha berkata.
"Baik, Nona."
Vani dan Marsha berjalan ke arah kamar tidur Arman.
"Gawat!"
Arman mendengar percakapan mereka berdua di luar, lalu sontak menarik napas dalam-dalam.
Sekarang dia masih berada di dalam kamar Sofia!
Akan tetapi, Bu Vani ini datang tidak pada saatnya!
Dalam hati Arman merasa pahit getir.
Meskipun masih mengharapkan kemesraan, saat ini dia terpaksa bangkit dari ranjang.
"Sofia, aku keluar sebentar."
Arman berkata dengan canggung.
"Biar aku temani kamu saja."
Sofia menggigit bibir,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda