Bab 795
"Hmm!"
Desahan yang menggoda pun berbunyi dalam kamar.
Gerakan Arman agak tertegun.
Seiring dengan suara desahan yang penuh kenyamanan ini, raut wajah Vani pun sontak menjadi merah.
Kedua tangan Vani menutupi mulut dirinya dengan erat dan tubuhnya agak menegang.
Dia tidak menyangka bahwa dirinya akan mengeluarkan suara seperti itu secara refleks.
Dia juga pun tidak menyangka, ternyata teknik pijat Arman begitu nyaman.
Entah jauh lebih nyaman berapa kali lipat, ketika dibandingkan dengan saat dia berada di tempat pijat sebelumnya.
Meskipun titik meridian dan akupunktur yang dipijat oleh juru pijat juga sama.
Akan tetapi, jika dibandingkan sama Arman.
Perasaan itu hanya terbatas di permukaan saja.
Selain itu, setiap saat memijat akan disertai serangkaian rasa pegal.
Berbeda dengan Arman.
Teknik pijat Arman menghasilkan semacam perasaan yang lebih mendalam.
Selain itu, dia sama sekali tidak merasakan rasa pegal dan bengkak pada meridian setelah dipijat.
Sebaliknya, seiring dengan pijatan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda