Bab 797
Tubuh lembut Vani agak kaku.
Dia juga tidak tahu kenapa dirinya mengeluarkan suara semacam itu secara tak terkendali.
Seiring dengan jari tangan Arman memijatnya, sebuah perasaan yang tidak pernah dirasakan pun menyebar ke hatinya dengan cepat.
Dia ingin menyuruh Arman berhenti.
Akan tetapi, Vani menyadari bahwa sepertinya dia tidak bisa melakukannya.
Setelah terasa nikmat beberapa saat, sensasi yang bagaikan tersetrum listrik pun menyebar dari titik akupunktur pinggang yang dipijat Arman.
"Hmm."
Vani agak mengangkat leher dan sekali lagi mengeluarkan desahan yang menggoda.
"Hmm ... hmm ... "
Selain itu, suaranya makin memesona dan mendesak.
Akhir-akhir desahannya seperti sedang ...
Sementara desahan tersebut pun bergema di tepi telinga Arman.
Bagaikan air sungai yang mengalir.
Jantung Arman berdebar kencang.
Area bawah perutnya pun tidak bisa mengendalikan rasa panas yang melonjak.
Dia bisa memijat tanpa melihatnya, juga bisa mengendalikan pandangan dari tubuh lembut Vani.
Akan tetapi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda