Bab 263
"Sandy, kamu nggak mau bercerai, ya?" tanya Lily yang merasa heran. Sampai saat ini, pria itu seolah masih ragu terhadap keputusannya untuk bercerai.
Mungkin saja setelah mendapatkan surat cerai, pria itu akan berubah pikiran dan berusaha untuk memintanya rujuk.
Sandy menyeringai pelan, tangan putihnya yang panjang meraih surat perceraian itu dan memberikan tanda tangan di tempat yang sudah disediakan.
Goresan tinta hitam perlahan timbul di kertas putih itu, membuat hati Lily berdebar tak karuan.
"Sandy!"
"Sandy!"
Dua suara itu terdengar terucap secara bersamaan.
Tangannya terhenti di tengah menulis kata 'Sa ...', sebuah tangan lain menggenggam pergelangan tangannya. Sandy mengerutkan kening, menatap Lily yang kini berada di sampingnya.
"Tanda tangan!"
Lily mengenali suara Salim dan Lidya. Terlepas dari alasan kemunculan mereka, keberadaan mereka di sana hanya akan memperumit proses perceraian mereka.
Hanya tersisa beberapa huruf lagi, dan mereka akan resmi bercerai.
"Sandy, kamu keter

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda