Bab 264
Aura keangkuhan terpancar jelas di tubuhnya, dipertegas dengan ekspresi dingin dan sikap diamnya.
Dengan penampilannya yang seperti itu, ia seakan menegaskan bahwa 'Aku nggak bersalah' dan tidak perlu meminta maaf.
"Sandy, apa pun yang terjadi, sekarang ini Lily lagi hamil. Kamu bukan cuma jadi suami, tapi juga seorang Ayah, artinya kamu harus bertanggung jawab, nggak boleh seenaknya lepas tangan begitu. Itu baru namanya pria sejati."
Salim berbicara dengan kata-kata yang tajam.
Ia menunjukkan sedikit rasa kecewanya pada sang putra.
Ia mengira Sandy mungkin tidak akan mengerti arti kelembutan dan perhatian dari seorang wanita. Namun, ia akan menjadi pria baik yang bertanggung jawab.
Namun, siapa sangka meskipun Lily tengah hamil, ia tetap ingin bercerai!
"Apa?" seru Sandy dengan ekspresi wajah yang suram.
Lily pun tak luput dari rasa terkejutnya. "Hamil!?"
Secara diam-diam, Karina mengamati reaksi Sandy yang tampak terkejut. Kemudian, ia menoleh kepada Lily dan bertanya, "Lily, kamu be

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda