Bab 12
Apakah Hestiana tahu tentang hal ini?
Apakah dia tahu bahwa anak yang telah diperjuangkan dengan susah payah itu dibunuh olehnya sendiri?
Apakah wanita itu masih akan memaafkannya setelah tahu kebenarannya?
Kegelisahan di dadanya tak punya tempat untuk dilampiaskan, Yosfian menghantamkan tinjunya ke lemari kaca, sehingga darah mengucur deras.
Darah hangat itu membasahi tulisan di lembaran diagnosis. Tiba-tiba, seolah teringat sesuatu, dirinya terhuyung-huyung berlari menuju kamar bayi.
Cahaya lembut memenuhi ruangan, membuat kekacauan di lantai tampak makin menyakitkan di mata.
Kertas dinding penuh nuansa anak-anak tercoreng tinta hingga tampak tak berbentuk, bola salju pecah berserakan di lantai, ranjang bayi dan mainan anak menumpuk berantakan di sudut ruangan, sementara di perapian yang sudah padam masih tersisa jejak pakaian yang belum terbakar habis ....
Melihat kamar bayi yang dulu mereka tata dengan penuh kasih berubah menjadi begini, dada Yosfian seperti diserbu ribuan lebah. b

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda