Bab 250
Nadira akhirnya berjalan ke samping dengan canggung.
Ronald memesan segelas minuman di bar, lalu menyesapnya perlahan sebelum akhirnya menoleh menatap Nadira. Sorot tatapan wanita itu tampak berbinar, tetapi juga sedikit menghindar. Ronald tersenyum dengan putus asa sambil berkata, "Aku benar-benar nggak menyangka kamu sampai berniat membatalkan kontrak pengadaan bahan baku antara Ruby dan Avalon Group. Kalau memang harus dibatalkan, harusnya dari awal penandatanganan kamu nggak usah datang. Apa kamu setakut itu dengan pengakuan perasaanku?"
Nada bicara Ronald terdengar menuduh dan kecewa.
Setelah Ronald menyelamatkan Nadira di rumah sakit, Nadira hanya membayar biaya pengobatan dan tidak berterima kasih secara langsung. Nadira malah segera membatalkan kontrak.
Nadira mengusap rambutnya. Dia merasa agak kikuk di hadapan Ronald, jadi dia hanya bisa meminta maaf. "Aku nggak bermaksud begitu, Pak Ronald, tapi orang yang kumaksud memintaku agar jangan sampai dicurigai."
"Kita 'kan nggak pu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda