Bab 255
Beni meliriknya sekilas, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Jari-jarinya yang panjang dan tegas meletakkan sumpit, lalu dia tersenyum tipis dan berkata, "Kamu ingin aku makan dengan baik?"
Wajah Nadira terlihat bingung dan menjawab, "Iya."
"Kalau begitu kamu cepat makan, setelah itu datang ke sini," ujar pria itu.
Nadira tidak mengerti maksudnya, tetapi dia mengikuti dan makan lebih cepat. Setelah selesai, dia mengelap tangannya dan berjalan ke sisi pria itu.
Saat itu, pria itu mengambil sebuah berkas dan berkata, "Kamu bacakan, aku akan makan."
Pria ini benar-benar licik. Dia menyuruhnya untuk membacakan berkas, seolah-olah sedang memeras tenaga kerja.
Nadira menolak. Dia berkata, "CEO, aku ini wakil CEO. Mengurus berkas itu tugas sekretaris!"
"Kalau begitu, aku akan menambah pekerjaanmu. Wakil CEO sekaligus sekretaris perempuanku. Aku ingin memanfaatkanmu seperti apa pun yang aku inginkan," ujar pria itu dengan nada penuh makna.
Nadira merasa kata-katanya tidak serius, seolah-olah ada

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda